Entri Populer

Minggu, 03 April 2011

pendidikan berbasis kearifan lokal

Pendidikan kita seringkali hanya sebatas transfer ilmu dan tidak membangun karakter anak didik. Siswa tidak diberi kesempatan untuk merefleksikan diri dan memposisikan diri dalam sistem pendidikan, karena sistem pendidikan sekarang semata-mata ditujukan untuk memenuhi kepentingan dunia kerja. Akibatnya tata nilai yang seharusnya ditranformasikan kepada siswa melalui proses pembelajaaran dikesampingkan dan diganti dengan materi berbagai keterampilan yang diperlukan oleh dunia kerja. Kenyataan tersebut menyebabkan siswa menjadi jauh dari tatanan nila nilai tersebuti budayanya, padahal tatanan nilai tersebut penting dalam mempersiapkan diri menghadapi persaingan hidupdi masa mendatang, karena yang diperlukan dalam hidup tidak sekedar terampil memanfaatkan teknologi melainkan juga individu yang berkualitas dan bertanggung jawab sekaligus sebagai individu yang tidaak terserabut dari akar budayanya. Ssehingga diperlukan upaya rekontruksi pada pembelajaran IPS di semua jenjang pendidikan. hal ini diperlukan agar nilai kearifan lokal minangkabau dapat mewarnai proses pembelajaran IPS berbasis budaya Minangkabau semakin mendekatkan siswa pada tata nilai budayanya.

Pentignya transformasi nilai tradisi budaya lokal melalui proses pendidikan diakui oleh para pendidikan, termasuk pendidikan IPS karena salah satu upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan IPS adalah melalui strategi pembelajaran yang berspektif lokal (Sumaatmadja, 2004: 16-22). Selain itu, kurikulum nasional juga sejak awal sudah memberikan porsi 20% bagi materi-materi muatan lokal yang tujuannya adalah agar siswa dalam perkembangan dirinya sebagai insan Indonesia yang modern tidak tercabut dari akar lingkungan sosio budayanya (Widja, 1989:10).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar